Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris sukses menyelenggarakan kegiatan International Online Talk bertajuk "Integrated Technology in English Language Teaching and Learning", yang diadakan secara daring pada Kamis (22/5). Kegiatan ini menghadirkan lima pemateri dari berbagai negara, yakni Indonesia, Qatar, Iran, Yunani, dan Kanada. Dalam sesi ini, seluruh narasumber menyoroti fenomena yang sedang menjadi perbincangan global, yaitu Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pengajaran dan pembelajaran Bahasa Inggris.
Kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa, dosen, dan praktisi pendidikan tentang bagaimana teknologi—terutama AI—dapat diintegrasikan secara efektif dalam proses pembelajaran bahasa asing. Para pemateri memberikan perspektif yang beragam sesuai dengan konteks negara dan institusi masing-masing. Dr. Muthmainnah dari Indonesia membuka sesi dengan memaparkan potensi AI dalam personalisasi pembelajaran dan peran guru dalam era digital. Sementara itu, Shafiq Ur Rahman, Ph. D dari Qatar menekankan pentingnya kebijakan pendidikan dalam mengatur penggunaan AI secara etis dan efektif.
Dari Iran, Hamed Barjesteh, Ph. D membagikan hasil penelitiannya terkait pemanfaatan ChatGPT dalam pelatihan keterampilan menulis bahasa Inggris. Sedangkan Rania Lampou, Ph. D dari Yunani menyoroti tantangan integrasi AI di negara-negara Eropa yang masih beradaptasi dengan transformasi digital. Terakhir, Manoochehrzadeh, Ph. D. dari Kanada memberikan paparan menarik tentang bagaimana AI telah mengubah peran guru dari sekadar penyampai materi menjadi fasilitator pembelajaran. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 300 peserta dari dalam dan luar negeri, yang terdiri atas mahasiswa, dosen, dan praktisi pendidikan. Diskusi interaktif serta sesi tanya jawab yang berlangsung menunjukkan antusiasme tinggi dari para peserta.
Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut sebagai bentuk kontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan di era global. "Dengan hadirnya para pakar dari berbagai negara, kita tidak hanya belajar tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana setiap negara menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang dihadirkan oleh AI dalam dunia pendidikan," ungkapnya. Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen institusi dalam mengikuti perkembangan global dan menjembatani pertukaran ilmu antarnegara dalam bidang pendidikan Bahasa Inggris.